PERAN TEKNOLOGI DALAM PENDIDIKAN

Satu diantara kebijakan pendidikan selain pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan adalah meningkatkan kualitas dan relevansi guna meningkatkan daya saing keluaran pendidikan (lulusan). Masalah rendahnya kualitas pendidikan masih dirasakan sebagai permasalahan yang serius mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Diantaranya dengan mengatasi masalah belajar siswa yang pada umumnya adalah sulit mempelajari konsep yang abstrak, sulit membayangkan peristiwa yang telah lalu, sulit mengamati obyek yang terlalu kecil atau terlalu besar, sulit memperoleh pengalaman langsung, sulit memahami pelajaran yang diceramahkan, sulit memahami konsep yang rumit, terbatasnya waktu untuk belajar.[1] Selain itu sikap pasif dan kurang minatnya peserta didik juga menjadi faktor rendahnya mutu pendidikan..
Berdasarkan hal tersebut di atas, nampaknya peningkatan mutu pendidikan perlu diarahkan pada perluasan inovasi pembelajaran baik pada pedidikan fromal maupun non-formal dalam rangka mewujudkan proses yang efisien, menyenangkan dan mencerdaskan sesuai tingkat usia, kematangan, serta tingkat perkembangan peserta didik. Selain itu perlu memberikan bekal penguasaan TIK (teknologi informasi dan komunikasi) pada guru agar mereka mampu melaksanakan pembelajaran yang menggunakan multimedia secara baik, karena media pendidikan yang merupakan aspek nyata dari toknologi pendidikan pada umumnya memiliki fungsi sebagai berikut :
1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka)
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
3. Mengatasi sikap pasif peserta didik, karena media pendidikan dapat menimbulkan kegairahan belajar, memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara peserta didik dengan lingkungan dan kenyataan, memungkinkan peserta didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
4. Memberikan perangsang yang sama
5. Mempersamakan pengalaman
6. Menimbulkan persepsi yang sama[2].
Dengan menggunakan pendekatan teknologi pendidikan, nampaknya upaya peningkatan mutu pendidikan dapat terwujud, Karena pada hakikatnya teknologi pendidikan adalah suatu strategi yang digunakan untuk menganalisis, merancang, melaksanakan, menilai dan mengelola usaha pemecahan masalah belajar yang dihadapi setiap individu, dengan memanfaatkan berbagai macam recources (manusia, prosedur, ide, alat dan organisasi).
Dalam teknologi pendidikan terdapat tiga prinsip dasar sebagai acuan dalam pengembangan dan pemanfaatannya, yakni berorientasi pada siswa, pemanfaatan sumber belajar, dan pendekatan sistem. Prinsip berorientasi pada siswa beratri bahwa dalam pembelajaran hendaknya memusatkan perhatiannya pada peserta didik dengan memperhatikan karakteristik,minat, potensi dari siswa. Prinsip pemanfaatan sumber belajar berarti dalam pembelajaran siswa hendaknya dapat memanfaatkan sumber belajar untuk mengakses pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkannya. Prinsip pendekatan sistem berarti bahwa penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran perlu diseain / perancangan dengan menggunakan pendekatan sistem. Dalam merancang pembelajaran diperlukan langkah-llangkah prosedural meliputi : identifikasi masalah, analisis keadaan, identifikasi tujuan, pengelolaan pembelajaran, penetapan metode, penetapan media, dan evaluasi pembelajaran.
Dengan seperti ini, proses pembelajaran siswa lebih terarah, efektif dan efisien, karena dirancang / didesain melalui tahap tertentu mulai dari analisis sampai evaluasi. Selain lebih terarah juga lebih inovatif, pleksibel dan beragam, karena tidak hanya menggunakan satu sumber belajar saja (“guru”) tetapi dari berbagai sumber belajar yang ada dan berbagai macam media pendidikn sehingga kapanpun dimanapun dan kepada siapapun siswa dapat belajar, memperoleh informasi dan keterampilan yang dibutuhkannya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar